Home » » HAMPIR TAK PERNAH MENGHUKUM LAGI

HAMPIR TAK PERNAH MENGHUKUM LAGI


Jika sejak dini anak-anak sudah ‘dididik’ dengan beberapa jenis hukuman  seperti pukul pantat atau mengurung di kamar mandi pernah dilakukan, maka sebenarnya juga tidak perlu terlalu sering dilakukan.  Diatas saya sudah menjelaskan adanya ‘satuan waktu’.  Jadi sebenarnya hukuman bisa berfungsi sebagai ‘shock terapy’ saja dan selanjutnya hanya untuk ‘megancam’ (lihat bab ancaman dibawah)

        Saya pernah memukul pantat anak saya dan juga mengurung di kamar mandi (memang sebaiknya jenis hukuman tidak monoton, supaya efek ‘shock terapy’ efek sebagai ‘hukuman’ tetap ada) beberapa kali saja dalam hidup ini, seingat saya paling 3 atau 4 kali saja, dan boleh dikatakan sudah 5 – 6 tahun terakhir sudah tidak pernah lagi.  Anak-anak sudah terbentuk polanya.  Sekarang  kami lebih banyak memberikan anak-anak dorongan, motivasi atau dengan perintah saja anak-anak sudah menurut.  Atau kalau toh menghukum maka cukup dengan ‘kata-kata positif yang diucapkan dengan volume keras’.

        Jika hukuman (misal pukul pantat) terus menerus diberikan, maka anak akan kebal dengan hukuman tersebut.  Atau anak merasa dianiaya dan menjadi kebencian, kekecewaan bahkan kepahitan, yang bisa menghasilkan pemberontakan dan kenakalan.

        Inilah perlunya mendidik anak sejak usia dini, di masa usia emas mereka (0-6 th) dan jika sudah terlanjur menjadi anak badung, anak bandel, maka tetap ada harapan dan anak bisa dididik, dengan menerapkan prinsip-prinsip mendidik secara konsisten, dengan tekun (karena memang butuh waktu) saya percaya dengan doa dan puasa, dengan kasih dan perhatian kita bisa mendidik anak kita dengan hikmat TUHAN.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. The Happy Holy Kids - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger