Gangguan dalam kehidupan keluarga yang mengakibatkan anak kehilangan kontak langsung dengan salah satu orang tuanya, baik karena perpisahan, perceraian, maupun kematian, bisa menimbulkan dampak psikologis yang merugikan perkembangan anak. Walaupun setiap anak berbeda, dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing, kehilangan salah satu orang tua akan memutarbalikkan dunianya.Karena itu, ia membutuhkan dukungan penuh dari Anda dari masa-masa sulit.
Perceraian: Kemungkinan besar, anak menyukai keluarga yang ia miliki saat ini ( selama stress yang ia rasakan di rumah tidak terlalu berat ). Tentu ia akan sesekali menangis, berteriak, dan marah pada Anda dan pasangan. Namun, kehidupan keluarga secara utuh adalah bagai batu penyangga bagi anak. Perpisahan dan perceraian akan merampas rasa aman ini darinya.
Akibatnya, tidak mengherankan jika si kecil mungkin menentang kenyataan saat dunia emosional yang telah ia kenal sekian lama di rumah akan berubah. Dalam kasus tertentu, perceraian juga menyebabkan si anak harus berpindah rumah, apabila perceraian tersebut melibatkan pergeseran kemampuan keuangan dan daya beli.
Riset secara konsisten menunjukkan bahwa dalam sebagian besar kasus, anak yang terus berhubungan secara teratur dengan kedua orang tuanya tidak akan goyah secara emosional setelah perpisahan atau perceraian orang tua. Kemungkinan besar anak Anda akan tetap menyayangi Anda dan pasangan, apa pun yang menjadi penyebab perpisahan Anda berdua.
Yang Bisa Anda Lakukan: Anak Anda tidak mau memilih salah satu dari kedua orang tuanya jadi janganlah membuatnya berada di posisi seperti itu. Apa pun pertikaian yang terjadi antara Anda dan pasangan, cobalah untuk menyelesaikannya saat anak tidak berada di dekat Anda. Jangan menyeretnya ke dalam konflik karena itu akan membuatnya merasa lebih buruk. Apa pun yang Anda lakukan, jangan membuatnya merasa bertanggung jawab. Banyak anak yang merasa bersalah dan banyak yang mempunyai kesetiaan yang terpecah pada kedua orang tuanya. Ketika perpisahan terjadi, suasana akan terasa menyedihkan.
Tetapi, Anda bisa membangun kembali kehidupan keluarga Anda. Anda akan bekerja keras untuk memperbaiki situasi bagi anak. Anda serta mantan pasangan harus mengutamakan kepentingan anak di atas kepentingan Anda berdua. Ia membutuhkan kestabilan, bukan kekacauan, serta ketenangan, bukan kesinisan. Yang lebih penting lagi, si kecil membutuhkan akses yang mudah untuk bertemu dengan orang tuanya kapan saja ( kecuali jika ini membahayakan secara fisik). Perlu diingat juga, kedua orang tua perlu menerapkan pola asuh yang konsisiten.
Post a Comment