Bangun hubungan yang kuat: Melihat anak-anak kami mendapat beasiswa, Asean Scholarship, di sekolah terbaik di Asia, NUS, orang berkata kepada saya; “Wah isteri bapak luar biasa, bisa mendidik anak-anak menjadi teladan” “Kenapa bilang istri saya luar biasa? Kenapa ndak bilang saya bapak yang hebat?” Mereka menjawab; “Pak.. kalau anak pintar-pintar, ibunya siapa? Kalau anak bandel-bandel, orang tanya bapaknya siapa?” Anak bangun siang kayak bapaknya, main game kayak bapaknya, naruh handuk sembarangan, kayak bapaknya, tidur malam-malam kayak bapaknya dan semua yang jelek-jelek ditimpakan ke bapaknya. Mungkin saja ada benarnya, makanya dalam edisi ini saya mau ceritakan kehebatan isteri saya mendidik anak-anak, menyiapkan Generasi Baru.
Impian kami untuk melahirkan Generasi Baru yang akan mewarisi bumi, mengendalikan bisnis, menguasai jaringan distribusi, mewarnai dunia media, berpengaruh di panggung politik dan kebijakan publik serta kepandaian istimewa.
Mimpi yang terus didoakan, diperjelas menjadi target, ditulis dan dibaca setiap hari. Ini menguatkan isteri saya untuk tetap terus sabar menghadapi anak remaja, menemani belajar, mengantar ke outlet untuk shoping, antar jemput sekolah sendiri oleh isteri supaya terbentuk hubungan yang kuat. Terkadang isteri harus memilih, mendampingi saya ceramah, supaya dilihat yang mengundang bahwa kami adalah couples yang hebat, atau tinggal di rumah menemani anak (yang kadang menjengkelkan). Sayapun ada kebutuhan untuk ditemani, karena kemana pergi ditanya; “Isterinya kok ndak pernah ikut?” Apalagi kalau ceramahnya thema pernikahan dan memang thema itulah yang paling sering saya bawakan.
Isteri saya tetap menguatkan hatinya, untuk mendampingi anak-anak, demi sebuah mimpi dan target, anak-anak harus sukses dan mereka butuh pendampingan. Kami berdua sepakat, ada harga yang harus dibayar dan saya tidak boleh ‘kolokan’ atau ‘manja’ minta ditemani kemana-mana, kecuali acara khusus, seperti retreat couples, pelayanan wanita dan itupun kami pilih satu bulan satu kali saja pergi berdua. Mesra tidak harus didepan umum, yang penting di rumah kami punya hubungan yang kuat.
Melalui komitmen seperti itu, tahun demi tahun sejak anak-anak lahir, hingga sekarang paling kecil sudah kuliah, jumlah waktu yang cukup panjang, sejak 1992 anak pertama lahir hingga sekarang tahun 2014. Pendampingan yang lekat pada anak-anak, menghasilkan hubungan yang amat kuat, isteri dan anak-anak sekarang bagaikan kakak dan adik, mereka ngobrol, chating, whatsup, facebookan dan ketika anak-anak keluar negri, hubungan masih erat sekali.
Hubungan ini yang menjadi fondasi, apapun nasehat menjadi efektif, karena adanya hubungan. Begitu dekatnya hubungan isteri dan anak-anak, sehingga hp, facebook password-pun dibertahukan ke isteri, sehingga tidak ada rahasia antara anak dan orang tua.
Sering orang tua mengalami kesulitan mengarahkan anak-anak, menasehati dan dibantah, memerintah dan ditentang, berbicara dan tidak didengar, menghukum dan dilawan. Karena tidak ada keintiman kelekatan hubungan. Bagian terpenting dan utama, adalah membangun hubungan. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan dibicarakan, namun hanya bisa berbicara dan ‘nyambung’ jika ada hubungan. Karena itu bangunlah hubungan yang kuat dengan anak-anak anda.
Tips selanjutnya, inspirasi setiap hari, Klik SUKA halaman facebook 'HAPPY HOLY KIDS', tersedia edisi dalam bentuk VIDEO STREAMING di U-TUBE dgn nama 'INSPIRASI MENDIDIK ANAK". Atau dapatkan bukunya 'MENDIDIK ANAK dgn HATI" dan “ANAK CERDAS – Multiple Intelligences” karya Ir.JAROT WIJANARKO di Gramedia. Mengundang penulis untuk Seminar Parenting? Bisa Hub sekretaris: ERIKA; email ypi_erika@yahoo.co.id atau Telp 021.7364885 ataupun sms/whatsup ke hp.0812.9263711 serta pin bb 2768B244. Terimakasih
Post a Comment