Anak merasa ortunya ‘ndak nyambung’ dan malas berbicara dengan ortu. Ortu merasa anaknya susah diatur, maunya sendiri dan seperti ‘anak yang hilang’ walau mereka tinggal satu rumah. Anak-anak lahir di zaman yang berbeda, mereka main Facebook, Netlog, Twiter, internet game, dan belajar bersama Geogle sejak usia yang sangat dini. Seolah-olah Facebook, Geogle adalah ‘tuhan’ mereka, ‘tuhan’ zaman ini. Anak-anak bisa bertanya apa saja dan akan dijawab. Lalu apa peran orang tua? Anak-anak menjawab; “Ortuku itu seperti mesin ATM, penghasil uang, tetapi tidak bisa diajak berbicara” “Kalau diambil uang kebanyakan terus nge-hang”. Bagaimana bisa menjalin hubungan yang lekat, intim dengan anak?
Kalau saya pelayanan ke luar kota, sering isteri saya tidur berdua seranjang dengan anak. Anak-anak memberi tahu password facebooknya, isteri dan anak bagaikan sahabat karib, ke outlet berdua, ngerumpi berdua, jalan berdua.
a. Sediakan Waktu: Waktu tidak pernah ada jika kita tidak menyediakan. Pekerjaan, pelayanan, hobby, teman, gereja, internet, sms, hp menyita waktu kita habis-habisan dan jauh lebih menyenangkan daripada menghadapi anak yang menjengkelkan. Pekerjaan bisa begitu mengairahkan, karier yang menanjak, peluang usaha dan keuntungan yang selalu menantang, persaingan usaha yang memerlukan bekerja habis-habisan, kegiatan sosial yang sangat asyik dan ditaburi perasaan mulia dan berharga, tanpa sadar memang bisa ‘menghanyutkan’ kita, sehingga prioritas pada keluarga menjadi nomor sekian.
Kitapun bisa berkata, bahwa itu semua juga dilakukan ‘demi keluarga’, demi mencari nafkah dan masa depan anak-anak, demi tanggung jawab sebagai orang tua dan berbagai alasan yang baik lainnya.
Namun demikian, kuduskan waktu, khususkan waktu buat anak-anak. Liburan, makan malam sesering mungkin bersama mereka. Libur dengan keluarga besar, bertemu saudara sepupu, sering juga mencairkan hubungan internal keluarga yang sudah kaku. Jika memungkinkan, jadilah sopir bagi anak anda, itu waktu terbaik bersama anak, itulah yang dilakukan isteri saya dan sayapun belajar untuk melakukannya. Kami sadar, bahwa anak-anak juga manusia, pribadi-pribadi yang tidak hanya membutuhkan uang dan nama besar orang tuanya. Mereka memerlukan kehadiran kita.
Saya pernah tersentak kaget, bahwa setelah bepergian dengan anak, hanya berdua selama 2 minggu ke Australia, saya rasa cukup. Ternyata tidak, karena selama 2 minggu tersebut diisi aneka kegiatan (walau bersama-sama). Anak mau ada waktu hanya berdua, di cafe, duduk ngobrol, dengan topik pembicaraan tentang dia, masa depannya, temannya, cita-citanya dan hal-hal lain tentang dirinya dan bukan thema lainnya.
Tips selanjutnya, inspirasi setiap hari, Klik SUKA halaman facebook 'HAPPY HOLY KIDS', tersedia edisi dalam bentuk VIDEO STREAMING di U-TUBE dgn nama 'INSPIRASI MENDIDIK ANAK". Atau dapatkan bukunya 'MENDIDIK ANAK dgn HATI" dan “ANAK CERDAS – Multiple Intelligences” karya Ir.JAROT WIJANARKO di Gramedia. Mengundang penulis untuk Seminar Parenting? Bisa Hub sekretaris: ERIKA; email ypi_erika@yahoo.co.id atau Telp 021.7364885 ataupun sms/whatsup ke hp.0812.9263711 serta pin bb 2768B244. Terimakasih
Post a Comment