Home » » 5 Cara agar Anak Anda Terhindar dari Kehamilan di Luar Nikah

5 Cara agar Anak Anda Terhindar dari Kehamilan di Luar Nikah

Penulis: Agung Candra Setiawan


Kedekatan dan hubungan keluarga yang harmonis antara para remaja dan orang tuanya akan menciptakan sebuah suasana yang nyaman bagi para remaja untuk mencurahkan segala permasalahan yang sedang dihadapinya.

Maraknya kasus kehamilan yang dialami oleh para remaja di luar nikah kemudian disertai dengan banyaknya kasus aborsi, menunjukkan bahwa mereka belum benar-benar matang secara lahir batin dalam memutuskan membangun sebuah rumah tangga.
Gaya hidup dan pergaulan serta pola didik dari orang tua berperan kuat dalam membentuk karakter para remaja. Dalam masa transisi menuju usia dewasa ini para remaja dihadapkan dengan berbagai macam tantangan hidup serta pilihan yang tidak mudah, termasuk salah satu di antaranya adalah dalam belajar memilih calon pasangan hidup.

Ketika seseorang berada pada usia remaja salah satu kebiasaan yang umum dijumpai adalah romantisme masa pacaran. Pada masa pacaran seorang remaja kebanyakan beranggapan bahwa rekan yang dicintainya adalah pasangan sejatinya. Romantisme masa pacaran seringkali membutakan, menciptakan sebuah kesan bahwa dunia ini hanya milik berdua. Pada saat inilah kejadian yang tidak diharapkan yaitu kehamilan di luar nikah yang seringkali terjadi.
Supaya terhindar dari hal tersebut para remaja sangat memerlukan pengarahan dari orang-orang terdekatnya, terutama dari orang tuanya. Kedekatan dan hubungan keluarga yang harmonis antara para remaja dan orang tuanya akan menciptakan sebuah suasana yang nyaman bagi para remaja untuk mencurahkan segala permasalahan yang sedang dihadapinya. Orang tua wajib mengajarkan serta memberi pengarahan pada anak-anak remaja mereka bagaimana hendaknya berperilaku dalam berkencan. Orang tua wajib mengajarkan kepada mereka bagaimana memperlakukan dengan hormat pasangan mereka.

Dalam aktivitas kesehariannya para remaja bertemu dengan banyak orang termasuk dengan kawan lawan jenisnya. Ketika seorang remaja mulai tertarik dengan lawan jenisnya para orang tua harus perlu ekstra waspada. Ketika mereka memutuskan mulai berpacaran orang tua harus ikut campur dalam memberi wejangan agar mereka saling menghormati satu sama lain. Masa pacaran adalah masa di mana mereka belajar untuk saling mengasihi, mempercayai dan memahami satu sama lain, para remaja perlu diberi pemahaman bahwa meskipun mereka saling mencintai namun mereka belum memiliki satu sama lain secara sah baik menurut hukum atau agama.

Pada masa remaja hasrat yang muncul yang diakibatkan oleh melonjaknya dorongan hormonal bisa diatasi dengan memberikan pemahaman yang benar kepada mereka tentang dampak-dampak yang akan diakibatkan jika mereka jatuh ke dalam hubungan seksual sebelum menikah. Supaya hal tersebut tidak terjadi perlu sebuah usaha dari para orang tua agar memberi pemahaman yang benar kepada anak-anak remaja mereka agar betul-betul menjaga perilaku dalam bergaul dengan lawan jenis, usaha-usaha tersebut di antaranya adalah:

• 1. Meningkatkan keimanan anak-anak remaja
Para orang tua perlu menjadi suri teladan bagi anak-anaknya dalam meningkatkan keimanan, dengan keimanan yang kuat terbukti ampuh menghindarkan seseorang dari hal-hal buruk yang akan terjadi.
• 2. Mengasihi pasangan Anda
Orang tua perlu memberi contoh kepada anak-anak remaja dalam mengasihi pasangan. Kasihilah istri atau suami Anda dengan sepenuh hati, pertikaian dalam bentuk apa pun dalam rumah tangga harus bisa dihindari, ketika anak-anak Anda melihat Anda sangat mengasihi pasangan Anda mereka akan belajar untuk mengasihi calon pasangan mereka.

• 3. Rekan Anda bukanlah sebagai obyek pelampiasan nafsu
Rekan atau pacar Anda bukanlah obyek untuk melampiaskan nafsu. Setiap orang diwajibkan oleh Tuhan untuk hidup berpasang-pasangan, ketika pada taraf berpacaran seorang remaja perlu diingatkan bahwa rekan mereka adalah calon pendamping hidup mereka kelak, mereka perlu untuk menghargai dan menghormatinya sebagai rekan yang sepadan.
• 4. Seks adalah sakral
Para remaja perlu memahami bahwa seks adalah sakral dan hanya boleh dilakukan oleh suami-istri yang sudah disahkan secara hukum dan agama.

• 5. Memberi kesibukan kepada anak-anak Anda
Ada banyak waktu luang yang dimiliki oleh para remaja seusai sekolah, dengan memberikan kesibukan baik di dalam rumah atau mengikutsertakannya dalam kegiatan di luar rumah yang positif seperti klub olahraga, musik dan lain sebagainya akan membantu mereka menyalurkan hasrat dan minatnya.

Seorang remaja yang berhasil melewati masa transisi menuju ke kedewasaan yang matang memerlukan bantuan dari orang-orang terdekat yang dikasihinya. Orang tua adalah orang terdekat itu, bantu putra dan putri Anda memahami bahwa mereka sedang disiapkan dan diharapkan dapat menjadi orang tua-orang tua yang bertanggung jawab suatu hari nanti.


sumber:  Keluarga.com
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. The Happy Holy Kids - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger